Teranews.id, JAMBI – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Provinsi Jambi sudah berdampak terhadap lahan pertanian warga.
Dari data Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi per 30 November hari ini, diketahui 1.000 hektare lebih tanaman pangan terendam banjir.
Tanaman pangan tersebut berada di Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin, Tanjab Barat, Batanghari, Sarolangun dan Kabupaten Bungo.
Komoditas terbanyak yang terkena banjir adalah tanaman padi seluas 1.025 hektare tetapi yang puso baru 8,5 hektare. Untuk jagung terkena 26,5 hektare tetapi yg puso hanya 0,5 hektare.
Kacang tanah terkena 9 hektare, puso 0,5 hektar. Ubi kayu terkena 0,8 hektare puso 0,5 hektar, dan bawang merah terkena 1 hektare tetap belum ada puso atau gagal panen.
Tanaman padi yang terendam banjir terbanyak di kabupaten Merangin, mencapai 797 hektare. Namun hingga kini di Merangin belum ada tanaman padi yang dinyatakan gagal panen, sebagian besar tanaman kini masih terendam, namun sudah ada yang mulai surut dan masih bisa dipanen.
Tanaman padi yang dinyatakan puso baru ada di Kota Sungai Penuh kerang lebih sebanyak 8,50 hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi Akhmad Maushul mengatakan, tanaman petani yang mengalami gagal panen bisa diberi bantuan berupa bibit maupun ganti rugi jika diasuransikan.
“Bantuan tergantung permohonan petani yang terdampak, bisa diajukan ke pusat,” kata Maushul Senin, (30/11/2020).
Sementara itu, untuk asuransi menrut Maushul sudah disubsidi pemerintah. Para petani tinggal mendaftar dan membayar Rp36 ribu per hektare.
Jika sudah diasuransikan, petani akan mebdapat ganti rugis sebanyak Rp6 Juta perhektare jika terjadi puso atau gagal panen.
Namun ungkap Maushul, hingga sekarang belum ada tanaman padi milik Petani yang dilaporkan sudah didaftarkan asuransi.(Red)