Seringkali Memakan Korban Jiwa, HMI Desak Pemprov Jambi Segera Realisasikan Jalur Khusus Angkutan Batubara

Teranews.id, JAMBI – Seiring meningkatnya jumlah kasus yang menimbulkan kemacetan hingga kecelakaan oleh batubara yang melintas dikawasan Provinsi Jambi, angkutan komoditas itu terus menjadi persoalan. Pasalnya, sudah banyak masyarakat serta mahasiswa yang menjadi korban meninggal dunia karena terlindas truk batubara tersebut.

Untuk itu puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi menggelar aksi unjuk rasa terhadap Pemerintah Provinsi Jambi untuk menuntut kejelasan jalan khusus angkutan batubara yang melintas di jalan Mendalo-Bulian, Senin 8 November 2021.

Bacaan Lainnya

Massa yang mengenakan jas almamater berwarna hijau itu melakukan long march dari titik kumpul di simpang empat Bank Indonesia (BI) tepatnya di Jalan Jenderal A. Yani Kelurahan Telanaipura, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Berdasarkan pantauan Brito.id, massa aksi terlihat membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang bertuliskan “Lebih baik disambar zeus dari pada disambar truk; Pemprov Jambi tutup mata Rakyat tutup usia; DPRD jangan tidur rakyat sengsara.” Dan bendera HMI, hingga keranda mayat pun mereka bawa.

Aksi unjuk rasa diwarnai oleh pembakaran ban. Di tengah kepulan asap, mereka terus meneriakkan protes dan kritik kepada pemerintah.

Terlihat kepulan asap pun membumbung tinggi saat beberapa ban dibakar massa yang berunjuk rasa di simpang empat BI itu. Adapun demonstran yang diperkirakan berjumlah puluhan orang masih terus bertahan menyampaikan berbagai macam orasi.

“Tuntutan kita adalah untuk mendesak Pemprov Jambi agar segera merealisasikan jalan khusus untuk angkutan truk batu bara dan juga truk pengangkut minyak memperjelas regulasinya,” kata salah satu orator yang menggunakan pengeras suara.

Selanjutnya, massa pun mulai menggruduk kantor DPRD Provinsi Jambi dan kantor Gubernur Jambi dikawasan Telanaipura tersebut.

Setibanya di sana, massa pun meminta untuk masuk ke dalam kantor DPRD Provinsi Jambi tersebut, namun usaha mereka pun dihalangi oleh barisan pihak kepolisian.

Aksi tersebut membuat suasana semakin memanas. Bahkan sempat terjadi dorong-dorongan antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang berjaga di depan pintu kantor dewan.

Sempat terjadi kerusuhan saat massa meminta Gubernur Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi dan juga Kapolda hadir dalam aksi. Namun usahanya ingin bertemu rupanya tidak menuai hasil.

Pasalnya, Gubernur Jambi, Al Haris masih di Sungai Penuh, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto sedang berada di Jakarta, dan Kapolda Jambi, Irjen Pol A. Rachmad Wibowo masih berada di Inggris.

Dalam orasinya, Ketua Umum HMI Cabang Jambi, Yasir Hasbi mengatakan, pihaknya memiliki tiga tuntutan yakni diantaranya meminta kepada Pemerintah Provinsi Jambi untuk segera merealisasikan jalan khusus untuk truk besar angkutan barang batubara dan juga memperjelas regulasinya.

Tak hanya itu saja, mereka juga meminta Gubernur Jambi untuk menerbitkan Peraturan Gubernur tentang jam operasional angkutan batubara di atas pukul 21.00 hingga 05.00 WIB, serta meminta kepada Kapolda Jambi untuk dapat membuat pos pengawasan guna menertibkan operasional truk angkutan batubara.

“Karena kami tidak ingin ada lagi masyarakat yang kehilangan nyawa di jalan lintas Jambi-Muarabulian,” kata Yasir dalam orasinya.

Yasir menjelaskan, tak heran jika mahasiswa menyoroti sering terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan lintas Jambi-Muarabulian yang melibatkan truk angkutan batubara.

Bahkan sempat beredar kabar bahwa dalam beberapa hari lalu, seorang kader HMI yakni bernama Abdul Hadi harus kehilangan nyawa setelah ditabrak truk usai kejadian melarikan diri itu.

“Sejauh ini terhitung sudah ada tiga warga yang telah menjadi korban kecelakaan di jalan lintas tersebut dalam beberapa waktu terakhir ini,” paparnya.

Yasir menyebutkan, jika tuntutan-tuntutan yang mereka aspirasikan pada hari ini tidak dikabulkan, maka mereka akan turun langsung untuk memblokade jalan Mendalo-Simpang Rimbo.

“Jika tuntutan kami tidak direalisasikan maka kami akan turun langsung (turlap) untuk memblokade jalan Mendalo-Simpang Rimbo untuk menyetop angkutan batubara agar tidak ada lagi masyarakat kehilangan nyawanya di jalan lintas tersebut,” kata Yasir.

Kemudian, setelah berorasi selama beberapa jam, massa aksi kemudian akhirnya ditemui oleh Sekda Provinsi Jambi, Sudirman.

Dihadapan massa aksi, Sudirman menyampaikan apresiasi atas semua aspirasi dari massa HMI Cabang Jambi yang disampaikan hari ini. Dirinya juga mengatakan turut berbelasungkawa terhadap salah satu kader HMI yang meninggal atas kejadian angkutan batubara tersebut.

“Sebelumnya sudah ada konsorsium yang ingin membangun jalan khusus yang sudah ditandatangani pada tanggal 21 Oktober 2021 di Jakarta, dan akan dibangun oleh pihak swasta sepanjang 140 km dengan anggaran Rp. 3 Triliun,” kata Sudirman, Senin 8 Oktober 2021.

Terkait pada jam malam, kata Sudirman untuk jam operasionalnya telah ditetapkan pada pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB pagi.

Sudirman menambahkan untuk tahapan lebih lanjut, dirinya tak dapat menjelaskan secara rinci karena nantinya akan didiskusikan dahulu kepada Gubernur Jambi.

“Jika ada tuntutan dari adik-adik mahasiswa, kita akan diskusikan kepada pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda Jambi,” pungkasnya.

   Penulis   : Yuli
Editor : Ory Nofriadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.