Teranews.id, JAMBI – Teater Tonggak Jambi melakukan aksi galang dana peduli Semeru dengan cara ‘Ngamen’ turun ke jalan hingga gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi-kota Jambi.
“Ini merupakan salah satu yang terus kami pupuk, tentang rasa kemanusiaan melalui kesenian dengan kata lain memanusiakan manusia. Atas peristiwa dan musibah bagi saudara kita pada bencana Semeru, kami ingin turut memberikan bantuan,” ujar Hendry Nursal, Sekretaris Teater Tonggak (Sabtu, 08/01/2022).
Teater tonggak mengundang para seniman, pelajar, mahasiswa, hingga tokoh-tokoh masyarakat menyaksikan Musikalisasi puisi dari Teater Alief MAN 2 Jambi, lalu pergelaran Teater berjudul ‘Ipoh’ Karya Arthur S Nalan, Sutradara Hendry Nursal yang diperankan oleh Salira Ayatusyifa.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat atas kesediaan waktu bapak Wakil Wali Kota untuk hadir malam ini di tengah-tengah kami, titip salam hormat saya kepada bapak Wali Kota yang tak berkesempatan hadir karena ada agenda keluar kota. Kami mengundang ini atas rasa kemanusiaan. Seni itu memanusiakan manusia, inilah salah satu bentuknya,” ujar Hendry Nursal, Sekretaris Teater Tonggak dalam kata sambutannya.
Menariknya juga ada pembacaan puisi secara langsung dari para seniman dan tokoh-tokoh yang diundang seperti Didin Siroz, EM Yogiswara, Oky Akbar, Ramayani, Riance Juskal, Ali Surakhman, Titas Suwanda, Parida, Zander R Subagja, Jalal BMH dan lainnya.
“Pembacaan puisi memang kita buka untuk para seniman dan tokoh yang hadir. Kami memungut tiket masuk ke Gedung Arena, namun seluruh hasil penjualan tiket secara utuh kami sumbangkan,” terang Hendry, didampingi Ari Wibowo selaku Ketua Pelaksana Tonggak Peduli Semeru.
Tidak hanya para seniman, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM yang turut hadir di Taman Budaya Jambi (Sabtu, 09/01/2022 malam) juga membacakan puisi.
“Seni itu indah, seni ialah keindahan. Saya tidak ahli dalam hal ini, salam hormat saya untuk semua seniman, budayawan dan para tokoh yang turut hadir malam ini. Izinkan saya membaca satu buah puisi,” tutur Maulana.
Di Taman Budaya Jambi merupakan malam puncak dari rangkaian Tonggak Peduli Semeru, karena sebelumnya aksi turun ke jalan dengan cara ‘Ngamen’
“Sebelumnya pada Car Free Day di area perkantoran Gubernur Jambi, 12 Desember 2021. Lalu Car Free Night di Tugu Keris-Kotabaru, 18 Desember 2021 berupa pembacaan puisi dan musikalisasi puisi,” beber Hendry yang notabene merupakan Ketua Pelaku Teater Indonesia Korda provinsi Jambi.
“Dua lokasi tersebut dapat kami laporkan terkumpul senilai 1.875.200 rupiah dan untuk malam ini senilai 3.144.000,- Selain itu dapat saya laporkan juga ada sumbangan khusus dari Ketua DPW Partai Perindo provinsi Jambi bapak Hendry Attan, beliau mohon maaf tak berkesempatan hadir dikarenakan sedang berduka, ada keluarga yang berpulang pada hari ini,” urai Hendry.
“Pak Hendry Attan, menitipkan amanah berupa tunai yang diserahkan untuk dipersilahkan kami mengelolanya. Sekali lagi terima kasih, jadi total keseluruhan ialah 8.019.200,- yang diserahkan ke BMH 7.019.200,- lantas ada juga kami gunakan senilai 1.000.000,- untuk kebutuhan konsumsi, transportasi para pengisi dan tenaga teknis selama kegiatan,” kata Hendry menambahkan.
April 2022 mendatang telah 23 tahun Teater Tonggak “menggali, mengembang, lestari jatidiri” dalam kancah dunia perteateran di Jambi. Teater tonggak tidak berhenti untuk berkarya dan berkreativitas dengan riset di lingkungan masyarakat yang juga terus dilakukan.
Tidak hanya itu, teater Tonggak merasa dan terus berupaya memupuk kepedulian semua pihak akan kehidupan remaja di masa serba teknologi saat ini. Teater Tonggak menjawab hal itu dengan umur yang masih belia berhasil mendidik 6 (enam) generasi keanggotaan dengan niat dapat memberikan ilmu teater yang diharapkan mampu menopangnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Ekspresi daya kerja Teater Tonggak berusaha secara kontinyu menggali potensi lokal dan regional di bidang seni budaya, sosial, dan kemasyarakatan yang diaplikasikan dalam bentuk kerja teater dan terus menggali baik itu Hutan, Air, Tanah bahkan Udara dengan harapan bukan menggurui namun dapat memberikan suatu proses pencerahan diri.
Maka, agar hasilnya maksimal Teater Tonggak senantiasa memacu aktivitas dan kreativitas sebagai proses pembelajaran hidup dan kehidupan yang selaras, serasi dan manusiawi. Proses kreatif yang dijalani tidak terpaku pada sebuah konsep. Tetapi, juga melakukan eksplorasi dalam upaya pencarian bentuk-bentuk baru sebagai suatu kebutuhan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas kesenian.
“Kami tentunya berterima kasih atas dukungan Satpol PP Kota Jambi, Camat Kotabaru, Disbudpar provinsi Jambi dan Taman Budaya Jambi, Gerai Betubi, Pelaku Teater Indonesia, Henny Galery, Ajwa Jambi, BMH, Teater Alief, Komunitas seni, tokoh seniman, rekan media-media, serta semua pihak yang turut mendukung,” tandas lelaki yang juga Ketua PWI Kota Jambi. (red)