Pembubaran Aksi Unjuk Rasa ibu-ibu yang gelar Pengajian oleh Pihak Kepolisian Mendapat Perhatian FKUB Jambi

JAMBI – Maraknya pemberitaan aksi demo ratusan warga Dusun Pematang Bedaro, Desa Teluk Raya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, memblokir jalan masuk menuju PT Fajar Pematang Indah Lestari (FPIL), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit oleh Tim Gabungan Polda Jambi yang viral di medsos beberapa waktu yang lalu.

Aksi demo tersebut dikemas dalam bentuk pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan di jalan dengan menutup akses masuk PT. FPIL. Polri dalam hal ini Polda Jambi telah melakukan upaya persuasif dan humanis dengan melibatkan unsur terkait untuk menghentikan aksi masyarakat tersebut. Namun tidak direspon, sehingga sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Polda Jambi membubarkan aksi tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jambi Prof. DR. M. Hasby Umar mengatakan, bahwa agama islam itu mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. Tidak perduli siapapun orangnya dituntut untuk berbuat kemaslahatan.

“Kita tidak bisa melakukan justifikasi, menyalakan satu kelompok dengan kelompok lainnya, sampai kita melihat apa masalah pokok permasalahan yang menjadi paling asas. Jadi, baru bisa di selesaikan jika kita mengetahui apa akar masalahnya,” kata Ketua FKUB Provinsi Jambi, Sabtu (5/8/2023).

Ditambahkannya, sering kali kita mengeruhkan yang diujung dan ditambah keruh. Kadang-kadang yang menjadi masalah adalah ditunggangi oleh kelompok dan kepentingan tertentu.

“Sehingga sesuatu yang menurut kita baik, menjadi tidak baik, yang tadinya kita anggap sesuatu yang makruf menjadi mungkar. Agama seringkali dibuat menjadi alat untuk membenarkan sesuatu. Padahal belum tentu dari sisi agama itu suatu kebenaran,” tambahnya.

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan kalau kita tahu pokok masalah yang muncul di masyarakat, apalagi dalam akhir-akhir ini dalam tahun politik banyak orang mencari kepentingan dan keuntungan tertentu.

“Untuk itu, masyarakat Jambi khususnya jangan mudah memberikan penilaian terhadap suatu masalah yang belum tahu pokok permasalahannya,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.