Teranews.id |Muara Bulian-Sudah semestinya Pemerintah Daerah setempat selalu memperhatikan bahkan wajib memberikan solusi terhadap segala bentuk persoalan yang ada di masyarakat.
Belum hilang dari ingatan masyarakat Kabupaten Batanghari, akan tragedi hanyutnya puluhan Kerambah Warga di Desa Aro tepatnya pada 25 Januari 2023 Lalu di kecamatan Muara Bulian, yang ditaksir kerugian nya mencapai Miliaran Rupiah, kamis (5-10-2023).
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinas Perikanan mengambil kebijakan dengan memberikan Puluhan Bioflok kepada setiap warga yang terkena musibah, ini dikatakan langsung oleh (KAR) selaku warga setempat, ” saya mendengar informasinya, Pemerintah akan memberikan bantuan berupa kurang lebih Lima Puluh (50) Bioflok kepada semua warga yang terkena musibah, sebagai bentuk wujud perhatian pemerintah itu sendiri terhadap masyarakat, sekaligus memberikan solusi kepada mereka yang dirugikan akibat insiden tersebut ” ujarnya dengan Fasih, (4/10).
Namun sangat disayangkan, (MYI) selaku penerima bantuan Bioflok justru merasa kecewa, karena pemerintah yang sepatutnya menjadi secercah penopang harapan bagi masyarakat, Diduga mekanisme dalam pelaksanaan sekaligus penyaluran bantuannya seakan terkesan tidak adil, ” Bioflok ini terkesan seperti tidak sesuai dengan spek nya, karena belum sampai satu tahun sudah bocor ” ucapnya, Rabu (4/10).
Sebelumnya, mereka yang akan mendapat bantuan Bioflok dari Pemerintah sangat merasa terbantu dengan adanya kebijakan itu, namun tidak bagi (MYI) karena dia merasa terdapat banyak nya keganjilan dalam Proyek bantuan Bioflok tersebut, ” Kenapa hanya pengurus saja yang mendapat Mesin Air, sedangkan saya tidak sama sekali merasakan hal yang serupa, ditambah lagi, pada saat perbaikan Bioflok yang bocor hanya menggunakan lakban biasa, seharusnya menggunakan lakban khusus agar ketahanan nya bisa lebih lama ” katanya.
Ahmad Nurdin, yang menjabat Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) saat ini, dengan tegas membantah informasi yang menyatakan bahwa dirinya adalah Ketua dari kelompok/pengurus, pada saat turunnya bantuan Bioflok itu, ” untuk pengurus nya, itu sebenarnya tidak ada, Orang Dinas Perikanan lah yang mengatur semuanya, itu sudah keputusan mutlak dari Dinas Perikanan, Bahkan dalam hal ini Bapak Bupati Batanghari mengetahui betul ” tutupnya, Rabu (4/10).
Akhirnya, Andi’ selaku Kepala Bidang (Kabid) Perikanan saat ini meluruskan stigma yang beredar serta apa saja yang mengganjal di benak masyarakat, ” jujur saya katakan, bahwa bantuan Empat Puluh Lima (45) Bioflok ini kami berikan kepada warga yang Kerambah nya hanyut dengan apa adanya, karena pada saat itu kita memang tidak ada anggaran untuk memberikan bantuan, namun kami berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada warga yang terkena musibah ” ucap Andi’, kamis (05/10).
Kemudian, Andi’ mengatakan bahwa pelaksanaan penyaluran bantuan ini semua prosesnya murni dari Dinas Perikanan yang mengakomodirnya, ” masyarakat memang menyangka seharus penyaluran bantuan ini harus melalui pemerintah Desa setempat, namun saya mengambil alih hal itu agar minim terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terkait anggaran nya semua murni dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), berkisar sekitar RP.775.000.000 (Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) ” tutupnya. (Bambang.S)