Jelang ramadhan, KOMPEJ Jambi Imbau Masyarakat Awasi Setiap Pangkalan Gas

Memasuki bulan suci ramadhan dapat dipastikan meningkatnya aktivitas rumahan khususnya bagi kaum hawa yang mencari rejeki di bulan suci. Aktivitas dapur yang berhubungan langsung dengan kebutuhan konsumsi khususnya gas elpiji 3 kilogram untuk membuat aneka produk kuliner yang mana produk-produk tersebut kerap dijumpai di pasar ngabuburit atau yang sering di sebut pasar beduk bagi warga Jambi.

Tentunya hal tersebut sangat dikhawatirkan adalah jika ada pangkalan-pangkalan gas bersubsidi yang nakal untuk mengambil keuntungan diluar harga eceran tertinggi (HET) dengan dalih upah bongkar muat apalagi uang jasa pengiriman dari agen, sementara HET yang di tetapkan oleh PT. Pertamina (persero) sampai ketangan masyarakat yaitu sebesar Rp 17 ribu.

Tak hanya itu, adanya dugaan permainan nakal pangkalan gas bersubsi yang menjual ke pengecer gelap juga menjadi persoalan serius hingga terjadinya kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji 3 Kg hingga mencapai Rp 35 ribu pertabung yang jelas-jelas ini adalah tindakan yang sangat merugikan masyarakat.

Ketua Umum LSM Koalisi Masyarakat Peduli Jambi (KOMPEJ) Devry Boy meminta khususnya kepada para agen agar para pengecer di pangkalan-pangkalan dapat medistibusikan gas elpiji bersubsidi dengan harga yang sudah ditetapkan oleh PT. Pertamina serta cukup kuota bagi masyarakat di sekitar pangkalan.

Devry juga meminta kepada semua pihak yaitu masyarakat dan aparat penegak hukum saling bahu membahu dapat mengawasi pendistribusian dan harga yang ada di setiap pangkalan serta mengawasi ada nya pendistribusian liar dari pangkalan kepada oknum-oknum yang diduga meraup keuntungan pribadi.

“Kita harus waspada dan mari kita awasi bersama-sama, apalagi di bulan puasa ini dapat di pastikan meningkatnya kebutuhan gas elpiji 3 kg, jika terjadi kecurangan laporkan ke Polsek setempat,” papar Devry saat diwawancarai, Rabu, (26/1/2025).

Devry menambahkan, aparat penegak hukum (APH) dan pihak pertamina harus ikut andil dalam melakukan pengawasan agar tau apa penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut.

“Mari kita perhatikan masyarakat kita, agar tidak ada lagi kelangkaan untuk membeli gas elpiji 3 kg, apalagi sebentar lagi mau menyambut bulan suci ramadhan, mari kita awasi bersama-sama pangkalan yang melakukan upaya-upaya perbuatan nakal oleh oknum-oknum yang bermain di gas bersubsidi elpiji 3 Kg ini,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *