Teranews id, Jambi — Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi melaporkan adanya peningkatan nilai sertifikasi ekspor pertanian periode Januari 2021 sebesar 58,8% dibandingkan periode sama di tahun lalu.
Tercatat di bulan Januari 2021, volume ekspor Jambi mencapai 138.663 ton atau mengalami peningkatan sebesar 52,4% dibandingkan periode Januari 2020. Seiring dengan peningkatan volume, nilai ekonomi juga tercatat meningkat sebesar 58,8% dibandingkan capaian Januari tahun 2020 atau senilai Rp. 489 milyar.
“Sesuai dengan arahan Gubernur Jambi (Fachrori Umar, red) kami telah memiliki Tim Gugus Tugas Peningkatan Ekspor Pertanian, sehingga dengan sinergi yang baik kami bisa tancap gas,” kata Kepala Karantina Pertanian Jambi, Turhadi Noerachman melalui keterangan tertulisnya, Rabu (3/2).
Menurut Turhadi, pihaknya selain mengemban tugas perkarantinaan juga melaksanakan tugas strategis dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk mengawal kinerja ekspor pertanian di unit kerjanya. Dan ini mendapat sambutan baik dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lain di Jambi, jelasnya.
Masih menurutnya, komoditas ekspor unggulan asal Jambi yang telah mampu menembus pasar ekspor berasal dari sektor pertanian dan kehutanan. “Fasilitasi ekspor berupa serangkaian tindakan karantina pertanian guna memastikan produk sehat, aman dan sesuai aturan serta protokol ekspor negara tujuan,” tutur Turhadi.
Sebagai informasi dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Jambi masing-masing komoditas pertanian yang diekspor dengan peningkatan signifikan adalah biji pinang dengan volume 7.965 ton dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 4.522 ton.
Kemudian asal sub sektor perkebunan lainnya adalah cangkang sawit atau palm kernel shell dari 78.517 ton di tahun 2020 menjadi 124.363 ton pada tahun ini.
Awal tahun ini juga menjadi waktu perdana bagi biji pala untuk masuk pasar ekspor, melalui Pelabuhan Talang Duku sebanyak 15,5 ton berlayar menuju Uni Emirat Arab.
Sementara produk lain berupa sapu lidi dan kayu manis juga diekspor di awal tahun ini menuju Pakistan dan India dengan volume masing-masing sebanyak 51,3 ton dan 50 ton.
*Sinergisitas Mendorong Ekspor*
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil secara terpisah mengapresiasi kinerja ekspor awal tahun produk pertanian dan kehutanan asal Provinsi Jambi.
Jamil berharap sinergisitas yang telah dibentuk oleh pemerintah daerah dapat terus digalakkan.
“Sinkronkan dengan program di Kementerian Pertanian seperti fasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program lainnya”.
Selain percepatan layanan ekspor, Karantina Pertanian Jambi juga memberikan fasilitasi bimbingan teknis bagi persyaratan ekspor produk pertanian serta klinik agro ekspor. “Akses informasi fasilitasi ekspor kami buka seluas-luasnya dengan harapan dapat turut meningkatkan kesejahteraan petani,” tutup Turhadi.(Red)