Teranews.id | Batanghari-Menjelang hari Raya Idul Fitri 1444 Hijirah yang tinggal menghitung beberapa hari lagi, Satlantas Polres Batanghari mengantisipasi terjadinya lonjakan mobilitas yang dapat memicu kemacetan hingga menjadi titik rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Bagi masyarakat yang berencana untuk mudik melewati Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Batanghari, Jambi, diimbau untuk mewaspadai sejumlah kerawanan yang mungkin terjadi.
Sehingga informasi mengenai titik rawan macet mudik lebaran pun sangat penting diketahui oleh calon pemudik. Hal ini lantaran antusias masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya cukup tinggi.
Kasat Lantas Polres Batanghari, AKP Eko Sudiharsono mengatakan terdapat sejumlah titik mudik di Jalan Lintas Sumatera daerah itu yang rawan, baik rawan kemacetan, maupun rawan kecelakaan.
“Sedikitnya, ada tujuh lokasi rawan terjadinya kecelakaan lalulintas di Jalan Lintas Sumatera kabupaten Batanghari,” Kata AKP Sudiharsono, Minggu (16/4/2023).
Sudiharsono menyebutkan, daerah-daerah yang tergolong rawan kecelakaan lalu lintas tersebut berada di Jalan Lintas Muara Bulian – Pemayung Desa Serasah Kecamatan Pemayung, Jalan Lintas Muara Bulian Desa Sungai Buluh, Jalan Lintas Muara Bulian – Bajubang Simpang Penerokan Kecamatan Muara Bulian, Jalan Lintas Muara Bulian – Sarolangun Simpang Jelutih Kecamatan Batin XXIV.
Kemudian, Jalan Muara Bulian – Tembesi Desa Jebak Kecamatan Muara Bulian, Jalan Lintas Muara Bulian – Mersam Simpang Rantau Gedang Paseban Kecamatan Mersam dan Jalan Lintas Muara Bulian – Muara Bungo Desa Kembang Seri Baru Kecamatan Muaro Sebo Ulu.
“Ketujuh lokasi tersebut rawan laka disebabkan oleh jalan yang sempit, tidak adanya penerangan dan kurangnya rambu jalan,” ujarnya.
Sedangkan daerah rawan kemacetan ada di Pasar Pal V Muara Tembesi dan Pasar Sungai Rengas. Hal ini disebabkan lantaran adanya pasar tumpah dan SPBU Tembesi serta titik selanjutnya di daerah Batin XXIV di simpang Karmeo – Jebak.
“Pada jalan rawan kemacetan dikarenakan berbagai faktor yaitu, pertemuan lalin 3 arah, overload pengunjung rest area, penyempitan jalan akibat proyek infrastruktur hingga pengurangan jumlah lajur,” pungkasnya.