Tanjab Barat,- Secara histori masyarakat melayu adalah masyarakat yang selalu menjaga kerukunan antar suku yang lain, baik dalam kehidupan beragama, berbudaya maupun dalam kehidupan sosial masyarakat lainnya, oleh karena itu hari ini Masyarakat Melayu Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Melayu (HKM) Kabupaten Tanjab Barat, menggelar aksi solidaritas terkait penggusuran masyarakat Melayu Kampung Lama Pulau Rempang dan Galang Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (21-9-23).
Aksi yang dilaksanakan di Gedung Balai Adat Tanjab Barat diikuti oleh para Tokoh Masyarakat Melayu Tanjab Barat serta para Ormas Melayu Tanjab Barat Ketua HKM, Drs H. Azwar, MM saat bacakan pernyataan sikap Peduli Rempang-Galang menyampaikan bahwa secara histori masyarakat melayu adalah yang selalu menjalin kebersamaan bersama suku lainnya.
“Namun sejak adanya penolakan dari masyarakat Melayu Kampung Tua Rempang-Galang terkait masalah relokasi karena akan dibangun proyek strategis nasional berupa kawasan Eco Park Wisata dan Pabrik Kaca yang menimbulkan aksi penolakan dan solidaritas di mana-mana,” papar Ketua HKM.
“Yang apabila tidak ditangani dengan arif dan bijaksana dikhawatirkan akan menimbulkan kericuhan yang berkepanjangan,” tegas nya.
“Tuah Sakti Hambe Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang Patah Tumbu Hilang Berganti, Takkan Melayu Hilang di Bumi,” teriaknya mengakhiri aksi.
Ini 5 Pernyataan Sikap HKM Tanjab Barat :
– Menolak relokasi atau penggusuran masyarakat melayu di 16 titik Kampung Tua, di Pulau Rempang dan Galang.
– Meminta DPR-RI melaksanakan fungsi pengawasan agar investasi dapat mensejahterakan rakyat tanpa menghilangkan nilai-nilai Kearifan Lokal
– Meminta Presiden-RI menghentikan relokasi dan mengembalikan hak-hak masyarakat Kampung Tua Rempang Galang.
– Meminta APH tidak melakukan tindakan refresif dan membebaskan masyarakat yang di tangkap.
– Memulai DPRD Tanjabbar untuk meneruskan pernyataan sikap ini kepada pihak-pihak terkait.(Fredy)