JAMBI – Harga beras yang beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan, diminta untuk dapat dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto dengan melihat kenaikan harga beras yang mulai terjadi di berbagai daerah, termasuk Provinsi Jambi.
Edi menyebut bahwa pemerintah Provinsi Jambi harus mengambil langkah-langkah pengendalian. H al ini dikhawatirkan akan berdampak pada inflasi Provinsi Jambi, jika kenaikan ini tidak terkendali.
“Biasanya ketika harga beras tinggi, kemudian diikuti dengan kebutuhan lain seperti harga cabai tinggi akan berkorelasi dengan inflasi. Maka kita minta pengendalian ini yang harus dilakukan oleh pemerintah, seperti halnya operasi pasar,” ujarnya.
Disisi lain, pada kesempatan ini ia juga meminta pemerintah mengidentifikasi daerah sebagai cadangan penghasil beras di Provinsi Jambi sebagai daerah. Hal ini guna memastikan bagaimana kondisi daerah, cadangan beras tersebut dalam mensuport kebutuhan beras di Provinsi Jambi
“Pemerintah kita minta untuk identifikasi wilayah cadangan beras misalnya kerinci, sungai penuh, rantau rasau, itu bagaimana saat ini apa memang berkurang, atau alih fungsi atau seperti apa,” terangnya.
“Ini harus jadi konsentrasi daerah sehingga kedaulatan pangan, ketahanan pangan, ini bisa di proteksi sehingga kita tidak terlalu bergantung pada harga beras di provinsi lainnya,”tambahnya.
Sementara itu, dengan melihat luas dan keberadaan rawa yang ada di Provinsi Jambi, Ketua DPRD Jambi ini meyakini bahwa Provinsi Jambi bisa menjadi daerah surplus beras. Namun memang hal ini perlu mendapat dukungan dari pemerintah, untuk menjadikan potensi suatu daerah sebagai lumbung beras.
“political will pemerintah pada posisi ini yang harus di lakukan, makanya soal ketahanan pangan ini, pemerintah dalam hal ini dinas terkait harus berjibaku untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah strategis dan konkrit dalam mewujudkan ini,” pungkasnya.