JAMBI – Penyebaran berita bohong (hoax) sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Keberadaan dan perkembangan media social di masyarakat tersebut tentunya akan membawa segudang dampak dan permasalahan yang baru.
Seperti yang dikatakan oleh Erwin Majam selaku Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Jambi, saat ini beredar informasi hoax di media sosial sangatlah berkembang, dikarenakan bebasnya akses dalam membuat akun di media sosial.
Tentunya, peran insan pers sangatlah penting dalam menangkal berita hoax yang beredar di media sosial. Tentunya media online merupakan salah satu yang merupakan teknologi informasi yang tepat dalam penyebaran informasi di masyarakat dibandingkan dengan media sosial.
“Peran pers melakukan penyebaran di media online yang tergabung di IWO telah berkomitmen untuk menangkal beredarnya berita hoax di masyarakat yang dapat memperpecah persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Erwin, minggu (23/6/2024)
Seharusnya, tambah Erwin, media sosial memberikan manfaat untuk menjalin silahturahmi dan juga hal-hal yang sifatnya sinergis dan edukatif.
“Peran penting kita bersama dalam melakukan edukasi di masyarakat tentang bahayanya informasi hoax, salah satunya informasi tentang isu Suku Agama Ras dan Antar Golongan atau SARA, ini merupakan isu yang sangat sensitif,” tambahnya.
Tentunya, pemerintah dan polri memiliki tugas yang ekstra berat untuk membendung banyaknya pemberitaan-pemberitaan media sosial yang mengandung unsur pelanggaran hukum.
“Apalagi persiapan menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 mendatang, tentunya peredaran berita hoax semakin banyak, ini akan menjadi tugas kita dalam memberikan berita yang menyejukkan guna terciptanya situasi aman dan kondusif jelang Pilkada nanti, kami IWO akan bersinergi dengan pemerintah dalam memberikan edukasi-edukasi bahayanya melakukan penyebaran informasi hoax, penyebaran hoax dapat terjadi secara massif karena ketidak- telitian masyarakat dalam menerima informasi,” pungkas Erwin. (*)