Menanggapi Statement Sekda Provinsi, Fasha: Urus Dulu Masalah di Kantor Gubernur

Teranews.id KOTA JAMBI – Terkait statement dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman, tentang kebijakan penutupan tempat keramaian seperti Car Free Day (CFD) dan Car Free Night (CFN) serta kegiatan Balai Kota Jambi.

Walikota Jambi, Syarif Fasha tegaskan pada Sekda Provinsi Jambi untuk mengurus masalah di halaman Kantor Gubernur Jambi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan Tugu Keris Siginjai Kota Jambi sudah dilakukan pemetaan untuk pedagang oleh Pemerintah Kota hingga memberlakukan UMKM dari sebelum bulan Ramadhan.

“Kalo di Tugu Keris itu sudah dipetakan untuk pedagang kami berlakukan UMKM, sudah diatur jaraknya dengan pak Kapolda, sudah ada batasan-batasannya dan itu terkoordinir dan diawasi oleh petugas kami,” tegas Fasha.

Fasha menambahkan bahwa minggu kemarin Car Free Day di kantor Gubernur juga bertumpuk layaknya pasar.

“Jadi untuk Sekda urus saja masalah di Kantor Gubernur, Tugu Keris biar kami yang urus,” ujarnya.

Amarah Fasha memuncak setelah mendengar pernyataan dari Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, jika tempat yang menimbulkan kerumunan tak bisa ditertibkan, sementara distop dulu. “Termasuk kegiatan di Balai Kota Jambi itu,” kata dia.

Lanjutnya, ini merupakan bentuk dari evaluasi yang dilakukan. Pasalnya, saat ini peningkatan kasus Covid-19 di Jambi terus meningkat. “Minggu depan sudah kita lakukan penutupan sementara,” ucapnya.

Pihaknya juga juga telah berkomunikasi dengan Pemkot Jambi. “Karena dari Pemkot juga hadir pada rapat bersama Polda Jambi beberapa waktu lalu,” tambahnya. Sudirman mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, Presiden RI meminta meningkatkan sektor perekonomian. Di sisi lain, peningkatan kasus juga harus direm.

“Saat kita melakukan pemulihan ekonomi, namun kasusnya malah meningkat, ini yang harus kita tahan. Jadi kita harus berhati-hati,” sebutnya. Pemerintah juga tak boleh bosan dengan kondisi sekarang.

“Jangan bosan intinya, kalau kita bosan maka semua akan terlena, sehingga peningkatan kasus terus meningkat tajam,” jelasnya.

Plt Kadis Parawisata dan Kebudayaan Kota Jambi, Jailani mengatakan, pihaknya sudah menghentikan aktivitas tersebut sejak lama. Sebelum pandemi, gelaran CFN maupun CFD di kawasan Tugu Keris Kota Jambi diwarnai acara.

Mengenai masih ramainya kawasan Tugu Keris Siginjai, menurutnya itu bukan CFN. Melainkan kegiatan perekonomian yang telah direlaksasi. Yang ada hanya kegiatan perekonomian di kawasan Tugu Keris seperti yang dimaksud dalam pembatasan pemberlakuan operasional dan kegiatan pada area publik, usaha keparawisataan, keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

Ini tertera dalam instruksi Wali Kota Jambi Nomor 9/INS/VI/HKU/2021 tanggal 14 Juni 2021, sebagai upaya pencegahan dan antisipasi penularan Covid-19 di Kota Jambi. Isntruksi ini diperpanjangan hingga 14 September mendatang. (Yuli)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.